Contoh Limbah B3 Di Industri Farmasi

Ekosistem air menjadi tercemar

Limbah cair yang masuk ke perairan, seperti sungai, danau, dan laut bisa menyebabkan ekosistem air menjadi tercemar. Hal ini membuat air mengandung banyak virus penyakit, sehingga berdampak buruk terhadap kesehatan.

Kondisi tersebut karena limbah di air menghasilkan asam dan gas cair organik yang sangat membahayakan. Selain itu, zat berbahaya yang ada pada limbah dapat mengurangi kandungan oksigen air, sehingga ekosistem air menjadi terganggu.

Simbol Bahaya Lain Berupa Gas

Selain itu, simbol Bahaya Lain Berupa Gas menunjukkan bahwa limbah tersebut dapat mengeluarkan gas berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Timah Hitam atau Timbal

Limbah ini kerap dihasilkan oleh percetakan, pabrik plastik, pabrik karet, pabrik cat, tambang timah dan peleburan timah. Timah hitam sendiri memiliki sifat lunak, mudah ditempa dan memiliki titik leleh yang rendah. Karena itulah, logam yang satu ini kerap dimanfaatkan dalam konstruksi bangunan.

Meski memiliki banyak manfaat, kadar timah hitam yang terlalu tinggi bisa merusak lingkungan. Sifat timah hitam yang pada dasarnya beracun juga membuat limbah ini cukup sulit untuk diolah. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Logam cadmium biasa dijumpai dalam bentuk produk sampingan dari pengecoran seng, timah dan tembaga. Logam ini juga sering digunakan dalam beberapa industri seperti pabrik baterai, pabrik plastik dan sering digunakan dalam platinglogam.

limbah berbahaya lain seperti nikel, pestisida, arsene, nitrogen oxide, sulfur oxide dan karbon monoksida juga perlu mendapat perhatian khusus. Meski demikian, membangun fasilitas dan mempekerjakan tenaga ahli untuk mengelolanya secara mandiri bukanlah satu-satunya pilihan yang tersedia bagi perusahaan. Ada jasa limbah B3. Dengan jasa pengolah limbah berbahaya seperti Wastec International, perusahaan bisa mengelola limbahnya dengan lebih mudah dan dengan biaya yang lebih terukur.

Contoh Limbah B3 yang dihasilkan Industri

Berikut adalah contoh limbah yang dihasilkan dari industri produksi yaitu

Mercury atau air raksa ini kerap dihasilkan oleh industri-industri seperti pabrik kimia, pabrik kertas, pabrik tinta, pabrik tekstil, perusahaan farmasi dan penambangan emas tradisional.

Lingkungan yang tercemar oleh merkuri bisa menjadi sumber malapetaka bagi masyarakat sekitar. Bagi industri, tercemarnya lingkungan juga bisa merugikan bisnis di masa depan.

Limbah yang satu ini juga biasa dijumpai di tempat pembuangan limbah berbahaya. Tembaga sendiri kerap digunakan sebagai pelapis logam, baik dalam industri pembuatan pipa ataupun kabel. Tembaga juga menjadi salah satu bahan penting dalam menghasilkan beberapa produk kerajinan.

Limbah tembaga yang larut ke dalam air bisa memberi dampak yang sangat merusak. Untuk mengurangi bahaya limbah tembaga, jasa limbah B3 biasanya akan menggunakan metode seperti elektrokimia dan beberapa metode lainnya.

Logam keras berwarna abu-abu ini merupakan komponen penting yang kerap dijumpai dalam stainless steeldan campuran logam lain. Chromiumjuga sering digunakan sebagai cat pigmen, chrome plating, treatmentwol dan penyamakan kulit.

Logam yang satu ini memang memiliki banyak manfaat. Namun jika limbahnya tidak diolah dengan baik, chromium bisa menjadi sumber bencana.

Simbol Berbahaya Bagi Lingkungan

Kemudian, simbol Berbahaya Bagi Lingkungan menunjukkan bahwa limbah tersebut dapat membahayakan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.

Sementara itu, simbol Korosif menunjukkan bahwa limbah tersebut memiliki sifat korosif yang dapat merusak bahan atau permukaan yang bersentuhan dengan limbah tersebut.

Di sisi lain, simbol Beracun menunjukkan bahwa limbah tersebut mengandung zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Mudah menyala atau terbakar (inflamable)

Mengandung bahan kimia yang mudah terbakar atau meledak jika terkena sumber api atau suhu tinggi. Oleh sebab itu, harus segera ditangani dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan kebakaran atau ledakan.

Simbol Berbahaya (Harmful)

Terakhir, simbol Berbahaya (Harmful) menunjukkan bahwa limbah tersebut memiliki sifat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan serta memerlukan penanganan khusus agar tidak menimbulkan bahaya yang serius.

Baca Juga: Gas Rumah Kaca: Contoh, Dampak, Penyebab, dan Solusinya

Berikut ini adalah beberapa contoh limbah B3 yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Baterai bekas dari ponsel, laptop, atau perangkat elektronik lainnya mengandung logam berat seperti timbal, merkuri, dan kadmium yang dapat mencemari tanah dan air jika dibuang sembarangan.

Lampu neon bekas mengandung merkuri yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan apabila melakukan pembuangan secara sembarangan.

Cat bekas mengandung senyawa kimia seperti timbal, arsenik, dan formaldehida yang dapat mencemari lingkungan jika dibuang sembarangan.

Cara Pembuangan Limbah B3

Setelah mengetahui berbagai informasi tentang limbah beracun dan berbahaya ini, maka Anda juga harus memahami cara pembuangannya. Tujuannya, supaya proses pembuangannya tidak sembarangan.

Berikut cara pembuangan limbah B3:

Pertama, Anda bisa membuang limbah melalui pipa menuju lapisan batuan yang dalam di bawah lapisan air tanah. Cara ini bisa membuat limbah terperangkap di lapisan, sehingga tidak akan mencemari tanah dan air.

Selanjutnya, Anda bisa menampung limbah B3 cair pada kolam-kolam khusus untuk limbah. Pastikan, kolam ini sudah terdapat lapisan pelindung yang bisa mencegah limbah keluar atau rembes.

Cara terakhir adalah dengan menimbun limbah pada landfill melalui tingkat pengamanan yang tinggi. Limbah ini harus dimasukkan ke dalam drum atau tong dan dikubur ke dalam landfill dengan desain khusus.

Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai apa itu limbah B3, karakteristik, dampak, metode pengolahan, dan contohnya.

Pada dasarnya, limbah B3 atau bahan berbahaya dan beracun adalah jenis limbah yang mengandung zat kimia dan senyawa berbahaya yang berasal dari kegiatan industri.

Demikian artikel mengenai limbah B3 yang dapat menjadi pengetahuan untuk Anda sehingga dapat ikut serta menjaga lingkungan.

Solar Industri menawarkan pembelian dan sewa tangki solar industri dengan berbagai kapasitas. Cek selengkapnya pada halaman produk kami.

%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 612 792] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœÅ}Þ4Åâ¦\zž^VÛŸ^~Ý–§ï‹ÕzS4ëjszÑ^5Øô[Y,ËÝ?þá½xõÒûÏÓ'aâ9ã^è%ð›æÜÛ•OŸüë'oóôɋ˧ONacAy—×OŸ0zÌKyòÈK£$€Ž;öëEê­jXÒ[Ñ[¦Þ~}úäÏÙïýxöþÞÁßs?š½ñ>¼¾8ƒ—KïüÌOfÐv¿©þKžÑÃ;ÿßÞåïOŸœ(ÿóôÉC`æ,²¼3�ª ô¾wŸ£ (D�=˜{ö‰Ùöyþß;|&$Í‘ çꟑ1Áa‘’ÄÎ+‡ûÄ,ˆ3Ë>g.÷É‚|ro‹F"õ.@è󳇛fYÀlȹdVÎq¹Ïß½úøîW‡Š ʧ©úßST=?DS§7ú_ÐÃêXJ‡;æQÀBËŽÄa–qâ0…*Lñ#èÉÂ<ˆÛFèˆ*�9ÜNð á?/©•€o}–ÍʵK'n%£K¼bŒì¤‘‡Üá®it5�”>i´Ã sGÇB£­Z˜"q�wöö¥wj J_TMSÝÙãÒ_ªªùî¸t ¯˜ƒ?Ž¼8„(c?ÈóÐgqé³²Ðgã(Øô–�ÍØ<È“)¾Š,'€¹ÁX¯iðw‹?5Ág§¾˜�.ñµòç|¶è»Õ)1 c2|`§µþ<žíÖþœ…4÷¶4�W¸ ­² >ƒ›bÔ#ÖV‡`åXj�ä ÃØ`A²ažJ3­¼ãMSD–M -Þé{Ô“·/_¿òÂÓ7ÅfåÍÊÍüã…ÿ�š ®ixœ‹¼$çh¾÷aÆðþ�wðó þ^ûs1» ß#íù ,bè- ¼?Cüëe¼Á½1Ý{îs6{G9´¼ÑÀ½iâ³rŒøíø¬d T�J�Û@¥mDÀh²}Äôè~>h0iÌ+ÄH½Fz4…H~†¤f0¡ž‚èõpwÇ„$D{˜¤à[Ç<øãxp†[^ôá'*l’êïýy*a;§|<šý´'²é™Ÿ9e‡ØFXÀ%ZìËìPH°û샑‘K|úHìq_iehƒo�#gQñȃŽAðžPº�ÄÄ�@¹¼A^�^Vø¿ Øä%>¬Ññ¢�Uh̯=h½ÁÇ%<µ8¢öÁr7`æŬÀ÷OÞo ìß(ø(f»e…¶^Ž÷@þ…KÐðº)ñßê%6øCO+Ø…àºC�(MgC¼\o¤š!€mé¿„‡z]xf!ƒ�GÌoê#ÅpDX.’ c ^}Be�®DPÀ2R ¯™^N=«qÑ8Ipd±¤gÈÂç,„ÿûŒü[—_\m‰i$,›’yþ@·6FçáÀ”|Ðûd†á †6²|E+¼w-°jWW Ž½€HÇÚ„däA¼ábÊwƒLí“ ŒA,ûüt´�W_²$à±…Â'T�˜c�–ib¢üý^‰o+gØ HrC+¶GæSØ êraÅvIt©JºÙ€»üês!Û°4Zná§!Ó…M®#“ï *D ?€ ˜ÜÆóC:.¢ãlŒuÆ #ÏÆ GÛK6Д„ ÖŠ'+)Å £Ÿ5𽦴©Üù¹ä>Ce]‚I¹)à§QìgJ`Þ¬Ñs­ ç–2¡–ºVh•ä¨N¶~)|¹T‹Õ=¹Lí�ãÒÐ:X[É�¬–ÆmWÜ’o.ð·ÝšxÞ²A>£K*wõº)ȯSï+èEœ¶¬¹A° ‘«NŽé,eÍ2Ò8XþÅtHÅ»b×Qourôæ#IR5¹8O¬¹ÑŸéš\‚µF’Hn0È­†ð-Sþ½b4” ¡Lq‚âi!ëD…£ïÀ"ÇÒä°èŸ,õbÐþ [g•Ø Áè %yBTî( ÛDé•;0EB–Òæ!S)ëÈpVæÅI„)cëâL ’ëŸ&ˆœÝrž¥“tlö°FÆÑê. ¦(`“¸ ü/a˜?gó¤. ˆ€ðÂ�”#”ýO~LúöL Ûý€eß Xì¡·W�ì¤ÉNgíS­=D·Él'#ÌŽòYñÏhñ]�ðbÛ',Å-ÐÄÃÈ»ä(+ dE]™Fà`ºü ’X2ÅiðEÖkÉ+Œ“‡xöþЄ\~ðSjx‰WŽ³SA'›Rä¡Û1@Ìà ÏG𼦠w bÓÖè”t�¬¡ŸY£èýís>ÃZ>Êœ‡u!i§����k’`}}FíÈX’J°T˜þFÊ~<û\*à–è;>—8²B—Lú]nŒcÄaq"›+D½”‡®´�èyQÕL£gTïäŸÊ¥þQ­Wè–¾V*•ŸÇ–ºóÛ‚DmT©—zÛb¹·��õÅ÷‰E˜x^²GòrAÜ®4õý…D_ä³í®Z”5¿ˆrІ•Ým¡ o¨5g×ûNVyÈc§rt±X”d® jÚTŒÒl¤Hˆ €‚Ôµ¢ÔÔ¬ûåTÒ _O4PÀûP2ô²å†¢25‡¼Öo‘R�fÂ÷ê†kîD9DÖcîÐþ5LÌdH©$®ãJxDH ?bqOItÂŒ˜‹ŽWªÖ!…– Ú 7b »\)ÂÌ/² ¨exqC3ð�V©Z³&¾–gNšY'z/"ëÑh‘¸=¾Çá�kð¾5óeŒ»YtÐTמ¥`Ô£™00ô˜æŽ%Q–a8haIÓyf%=bÕ�ÆÇg^÷É xápÔýÆÝ£"È d¿ûCéeÕÖÞlèÃ,銃•ÙÇÇ¢kÝVÆZ*URªÛ°T ª+mÖ¥W]S …í4ã3Ž–ê¼é«¥Ie:x);@»�­Ò£µ¢!,r.ZQ ñͪ Ö5Ù�‰™a.-I…í#Z|ƒsAˆb<ú›Î;IVµr¡ƒ†®�=óžÇ¬QìKÕ,QÙUíêÆ7óú®Ë¦Œ4°X4kñÙ� Êú„ú“Žz½…kõLÁ+Dp5…¹ÒFb—FªÒæƶ(›KS·_úb„0›ðzr=çìO­¾“]"é|”ˆ:×¢ÖEDئ‰sÕÝv‡Ü»ñ• «eÒ�×�b‡ñJ9;ìËÃ"ÒRà3¬Ûã06¸÷²X¯i*|0•hJ†P)h9íÇày?ééÛúH,Àûöc,Š]IÚÐê ΆfÞ·2ð_á]hùÆN2ù8SÎ(V‘äÎœ�ôÄ6’Š³kq–�j—·TÀÕ²Ù™y�wFéP=‘¦5‰ ¨²¤Ò0çD:VFs»�¡oK`QMÚ\ÍéÓØmÑfÙï5›oZ�4Ã5ð� ðGÄ0 Øø’Ä^~ Ü”ª˜XóòÆïb^e( ûº,4sÚ;éð¸6{!²66ªrQ4òf…Ékº‘Ý;AY~1Ð*ºq‰–£^´5ÅMFRƈ/ºÝvýR/4ªMt A´žõ0¼Ï=‘²»æ­È£ óVg.½`t΅צTGaåb\j6_ãF„øÿšc̘ endstream endobj 5 0 obj <> endobj 6 0 obj <> endobj 7 0 obj <> endobj 8 0 obj <> endobj 9 0 obj <> endobj 10 0 obj <> endobj 11 0 obj <> endobj 12 0 obj <> endobj 13 0 obj <> endobj 14 0 obj <> endobj 15 0 obj <> endobj 16 0 obj <> endobj 17 0 obj <> endobj 18 0 obj <> endobj 19 0 obj <>/ExtGState<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 612 792] /Contents 20 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 1>> endobj 20 0 obj <> stream xœÅ=Û’Û6²ï®ò?èe«¤S‡¸<µµUvìMâ8—];g6ûÀ™a,e<’V—Mù|ýA7®ÍÄ}R5ŽRD7Ðè{7¯žï�ë_»›ãìϾz~ùÇÍ6OŸ¼x÷ôÉÕ_ÉŒ�ªæ³w¿>}Bô}õŒÌZÕ”Ï.+}á^ßöõÛföþ 9{�ß”ýöõÓ'ÿœ¿þy!æ×?è¿ç>3ûû·o_é/ïfß½ZÈù[=öJÿ}c¯¿[,~øañ¯Ù»×OŸ¼Ò üíé“Ï�™’¶Rm3‚j!œýÑy>·€ŒUêó�¹0�¨ÏÍó“^àK½ÂÌšÃ&|gÿà3lLApg•”p^œG�J¨Ì<¯JΣª69Íl©ÊY3{w£ú»WoNªTErȕܬ–Tìaä^<ÿáåÏ?|]ð êJÓ«úÿwP©¾òENjz¢ÿÑçpûAsÊ‚3¶¼"ufFÜa¢(î0a‰ª–ûëIê¶â27¢íŒœŽÑJÒ/�U“]ÀïDÍûuIÇ*š]Æ’x MêÔHkZpÖ†_XÍO¤šdÚu¥Ê­ãgBã¸Z­*&‹@3{õýW³«ŒRúb{

Dokumen tersebut membahas tentang limbah industri farmasi, termasuk definisi limbah industri, jenis limbah (cair, padat, gas), sumber pencemaran udara, air, dan padat, serta upaya pengelolaan lingkungan seperti pemasangan cerobong asap dan instalasi pengolahan air limbah. Dokumen ini juga menjelaskan tentang limbah B3 di industri farmasi dan cara mencegah timbulnya limbah melalui eliminasi sumber pencemaran dan perencanaan produksi yang akur

Mengacu pada PP No 101 Tahun 2014, Limbah B3 dapat didefinisikan sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Pengolahan Limbah Industri Farmasi

Industrialization is an alternative development model needed by a country to spur economic processes. Apart from causing the economy to accelerate, the development of industrialization also has an impact that needs to be watched out for, one of which is the presence of industrial B3 waste. Industrial hazardous waste is one of the potential sources of environmental pollution. Industrial hazardous waste has the potential to pose risks to the environment and health impacts for humans. Industrial hazardous waste management is closely related to health and environmental aspects. Realizing the many problems related to B3 waste management from industrialization activities, it is necessary to renew the concepts of B3 waste management which are comprehensive, integrated, and sustainable, as well as making careful and practical programs by stakeholders to reduce the potential impact of exposure to B3 waste to humans and the environment. This research is a literature review that discusses the current state of industrial hazardous waste management and the potential impact of industrial hazardous waste on health and the environment.

1. Norini, Afrzal. Peran Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Riau Dalma Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Terhadap Limbah B3 di Kota Batam. J Ilmu Pemerintah. 2017;1(2):153-165. 2. Setiawan TH, Purwanto P. The Management Of Toxic and Hazardous Waste Materials In The Food Industry. J Technol Cult Soc Waste Manag. 2018:1-5. doi:10.1051/e3sconf/20187307020 3. Widyatmoko H. Management of Hazardous Waste in Indonesia. J Earth Enviromental Sci. 2018;106. doi:10.1088/1755-1315/106/1/012032 4. Nurlani M. Pengelolaan Lingkungan Hidup Akibat Limbah Industri Ditinjau Dari Sektor Hukum, Ekonomi, Sosial dan Budaya di Indonesia. J Thengkyang. 2019;2(1):64-84. 5. Kurniawan B. Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Indonesia dan Tantangannya. J Din Gov. 2019;9(1):39-49. 6. Li W, Achal V. Science of the Total Environment Environmental and health impacts due to e-waste disposal in China – A review. Sci Total Environ. 2020;737:139745. doi:10.1016/j.scitotenv.2020.139745 7. Presiden Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Indonesia; 2021. 8. Oktarinasari E, Yusuf M, Arief T. Kajian Pengelolaan Limbah B3 Hasil dari Kegiatan Pertambangan Batubara. J Pertamb. 2019;3(4):52-58. 9. Utami K, Syafrudin S. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) Studi Kasus PT. Holcim Indonesia, Tbk Narogong Plant. J Presipitasi Media Komun dan Pengemb Tek Lingkung. 2018;15(2):127-132. doi:10.14710/presipitasi.v15i2.127-132 10. Nuruddin AW, Suwardana H, Kalista A, Wicaksono N. Studi Literatur: Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah B3 (Oli Bekas). Pros Semin Nas Penelit dan Pengabdi Masy. 2020;5(1):108-112. 11. Mulyani. Pengawasan Limbah Industri Perusahaan Kelapa Sawit di Kabupaten Pelalawan. J JOM FISIP. 2016;3(2):1-17. 12. Nasir M. PROBLEM MANAJEMEN LINGKUNGAN DAN ISU INDUSTRIALISASI. 2011:163-172. 13. Akpan VE, Olukanni DO. Hazardous Waste Management : An African Overview. J Recycl. 2020. doi:10.3390/recycling5030015 14. Ahirwar R, Tripathi AK. Environmental Nanotechnology, Monitoring & Management E-waste Management : A Review of Recycling Process , Environmental and Occupational Health Hazards , and Potential Solutions. Environ Nanotechnology, Monit Manag. 2021;15(5):100409. doi:10.1016/j.enmm.2020.100409 15. Santoso WY. Legal Aspects in Management of Hazardous and Toxic Waste. J Mimb Huk. 2017;29(2):335-345. 16. Latif M. Kebijakan Hukum Dalam Pengelolaa Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3): Studi Implementasi Pengelolaan Limbah Medis di Rumah Sakit Salatiga. J Indones Law. 2020;1(2):91-117. doi:10.18326/jil.v1i1.91-117 17. Domingo J., Marquès M, Mari M, Schuhmacher M. Adverse Health Effects for Populations Living Near waste Incinerators With Special Attention to Hazardous Waste Incinerators . A Review of The Scientific Literature. Environ Res. 2020;187(4):109631. doi:10.1016/j.envres.2020.109631 18. Alabi O., Ologbonjaye K., Awosolu O, Alalade O. Toxicology and Risk Assessment Public and Environmental Health Effects of Plastic Wastes Disposal : J Toxicol Risk Assess. 2019;5(1):1-13. doi:10.23937/2572-4061.1510021 19. Agarwal R, Chaudhary M, Singh J. Waste Management Initiatives in India for Human Weel Being. Eur Sci J. 2015;(6):105-127. 20. Pertiwi V, Joko T, Dangiran H. Evaluasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah, Semarang. J Kesehat Masy. 2017;5(3):420-430. 21. Nurhidayanti N. Kajian Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) PT. YTK Indonesia. J Ilm Inform. 2019;14(2):93-102. 22. Purwanti AA. Pengelolaan Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Rumah Sakit di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. J Kesehat Lingkung. 2018;10(3):291-298. 23. Hasibuan R. Analisis Dampak Limbah/Sampah Rumah Tangga Terhadap Pencemaran Lingkungan Hidup. J Ilm Advokasi. 2016;4(1):42-51. 24. Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah, Non-B3 dan L. Kebijakan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3). http://pslb3.menlhk.go.id/uploads/laporan/1605673004_Statistik PSLB3 2019.pdf. Accessed April 24, 2019. 25. Handayani S. Manajemen Pengelolaan Limbah Industri. J Manag dan Bisnis. 2015;19(2):143-149.

Penjelasan dan teori tentang pengelolaan limbah di industri farmasi Read less

Semua pasti tahu, jika limbah tidak baik untuk kesehatan dan lingkungan. Sebab, limbah mempunyai senyawa berbahaya yang berdampak negatif bagi makhluk hidup, salah satunya limbah B3.

Limbah B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun adalah jenis limbah yang dapat menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan jika tidak dikelola dengan benar.

Umumnya, jenis limbah ini mengandung zat-zat kimia berbahaya dan beracun yang dapat merusak tanah, air, udara dan mencemari lingkungan.

Limbah ini sangat berbahaya karena mengandung bahan-bahan kimia beracun seperti logam berat, senyawa organik, bahan kimia medis, pestisida, dan zat-zat berbahaya lainnya.

Oleh karena itu, pengelolaan limbah ini sangat penting supaya bisa menghindari dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.

Melalui artikel ini, akan memberikan informasi secara detail tentang limbah B3, karakteristik, hingga cara pengelolaannya.

Yuk, simak pembahasannya sampai selesai, ya!

Dilansir dari laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, limbah B3 merupakan sisa hasil dari aktivitas atau usaha yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Jenis limbah ini dapat berasal dari sektor industri, pariwisata, pelayanan kesehatan, dan juga rumah tangga.

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 mengatur tentang bagaimana cara pengelolaan limbah B3, termasuk daftar lengkap limbah dari berbagai sumber seperti limbah dari sumber yang tidak spesifik, sumber yang spesifik, kadaluwarsa, tumpah, tidak memenuhi spesifikasi produk, dan bekas kemasan.

Melalui aturan tersebut, terdapat ketentuan tentang cara penanganan limbah bahan berbahaya dan beracun yang jelas.

Singkatnya, limbah B3 adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan oleh kegiatan industri. Limbah ini dapat mencakup berbagai jenis bahan kimia, seperti logam berat, pestisida, asam, dan bahan berbahaya lainnya.

Penghasilan limbah bahan berbahaya dan beracun dari industri sangatlah signifikan, karena aktivitas industri merupakan salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan di seluruh dunia.

Baca Juga: Pengertian Limbah, Karakteristik, Jenis & Cara Daur Ulang